
kepada bayang-bayang,
aku ingin mengucapkan salam perkenalan
kepadamu tepat saat aku pertama meregang
derai tangisku kepada Tuhanku
sebagai hormatku kepada-Nya
untuk pengukuhanku kepada sang pencipta
bahwa aku telah menjadi penghuni baru di
dunia bayang-bayang
ya, kepada bayang-bayang
aku mengucapkan terima kasih yang se-
banyak-banyaknya atas tetesan
air susu bayang-bayang yang mengucur deras
dari puting bayangan ibu bayanganku
ke dalam mulut bayanganku
mengendap dalam tubuh bayanganku
mengental menggumpal menjadi lemak
darah daging tulang bayangan
menegakkan tubuhku
dari ketakseimbangan bayangan
ah, bayang-bayang
kuterimakasihkan kepadamu
atas segala bentuk penjagaan
pendidikan dan penanaman moral bayangan
ke dalam sukma raga bayanganku
hingga aku dapat meneropong
lalu lintas dunia bayangan
tempatku berpijak
hingga aku menemukan bunga dan duri
bayangan di sekelilingku
ah, bayang-bayang
tak terputus rasa terima kasihku
kepadamu atas cungkup mahligai
yang kauberikan kepadaku
tatkala aku mendapati sosok bayangan
yang tak lagi menghitam melegam
sosok bayangan yang dapat memelukku sesama
bayangan
mencurahkan bulir-bulir penyejuk bayangan
ke dalam sela-sela tubuh bayanganku
menghadirkan sisi-sisi kehidupan bayangan
baru dari tubuhku
bayang-bayang aku kini tak sendiri lagi
bayangan bayangan baru hadir di sisiku
silih berganti
mengumbar tawa tangis amarah bahagia
di duniaku hadir tiada henti hingga akhirnya
bayang-bayang itu pergi ... pergi menjauh
mengarungi lautan bayangan sendiri
yang tiada pernah bersua
bayang-bayang kini aku benar
benar menjadi bayang-bayang
yang asing di duniaku sendiri
yang tak lagi terkenal dikenal di duniaku sendiri
dunia bayang-bayang
sebagai bayang-bayang yang pernah melayang
di tengah samuderanya
di tengah cakrawalanya
di antara lapisan kerak buminya
di antara lapisan awannya
di antara lapisan pendaran cahaya mentarinya
di antara lapisan pendaran cahaya bintangnya
di antara sela-sela tiupan anginnya
di antara sela-sela deru ombaknya
di antara sela-sela serbuk debunya
aku hanyalah bayang-bayang
Bandung, 1 April 2008