Rabu, 05 Maret 2008

Layang-Layang!

Aku ingin seperti layang-layang! benda yang bisa terbang menjentik awan, menggaruk langit dengan gemulai, menatap bumi dengan angkuhnya. Hmmm .... aku hanya bisa menjejak bumi ... menginjak bulir tanah berdebu .... mencium bau serpihan tanah abadi .... menyesak dalam rongga terkurung iga ... tanpa sempat menjaring bintang... dan ... duduk di atas singgasana rembulan ....
Aku ingin seperti layang-layang yang berkibar melambaikan sayap .... mengibas ekor ... memainkan irama syahdu terbalut lirih sayup suara sang pengendara angin. Ahhh .... layang-layang ... tapi .... tidak seperti aku ... yang bisa berkibar di awal malam .... di tengah malam ... dan di akhir malam .... hingga tirai malam menumpahkan kekesalannya saat menungguiku ... dan berlalu ke titik ufuk memanggil sang fajar untuk datang memebelalakkan matanya ... agar aku takut dan mengatupkan kelopak mataku dalam sekejap.
Ahh .... layang-layang, kau hanya bisa meringkuk di tepi tubuh sang kardus ... sepanjang malam ... karena kau sadar .... sang ratu malam tak pernah sudi menonton tarianmu.... tidak seperti raja siang ... yang selalu bergairah menanti liuk lekuk tubuhmu .... menghisap desah nafas asmaramu .... sepanjang malam itu kau hanya tergolek tak berdaya .... laksana sesosok tubuh pesakitan yang tak kuasa menantang ajal.


Bandung, 4 Maret 2008

Tidak ada komentar: